wah..sudah musim hujan nih sahabat fisika....
kalau terjadi hujan biasanya disertai petir...
pernah terpikir nggak ne sahabat fisika,,koq penangkal petir ujungnya dibuat runcing ?
nah,, kali ini kita bakal ngebahas tentang penangkal petir itu sendiri....
penasaran ? mari kita cari tau....
Petir adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan
di saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan.
Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya. Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya.
Efek dari petir ini berbahaya apabila mengenai benda atau makhluk hidup. Efek dari petir itu juga cenderung menghancurkan. Oleh karena itu, perlu adanya penangkal petir.
Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda yang dilewatinya. Ada tiga bagian utama pada penangkal petir :
1. Batang penangkal petir
2. Kabel konduktor
3. Tempat pembumian
Batang penangkal petir berupa batang tembaga murni yang ujungnya runcing. Ini merupakan ciri sistem penangkal petir konvensional ciptaan Benyamin
Franklin ( Bapak Penangkal Petir
Dunia ). Kenapa batang tembaga penangkal petir
konvensional dibuat runcing ?
Hal ini karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan
lepas pada ujung logam yang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar
proses tarik menarik dengan muatan listrik yang ada di awan menuju ke batang
tembaga penangkal petir yang runcing ini. Batang tembaga penangkal petir
yang runcing
ini dipasang pada bagian puncak suatu bangunan.
Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka
muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik
kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor , menuju ke ujung
batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat
di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat,
muatan positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan
negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran
listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor,
dengan demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan. Tetapi sambaran
petir dapat merambat ke dalam bangunan melalui kawat jaringan listrik
dan bahayanya dapat merusak alat-alat elektronik di bangunan yang
terhubung ke jaringan listrik itu, selain itu juga dapat menyebabkan
kebakaran atau ledakan. Untuk mencegah kerusakan akibat jaringan listrik
tersambar petir, biasanya di dalam bangunan dipasangi alat yang disebut
penstabil arus listrik
Jumat, 05 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar