Sabtu, 20 Oktober 2012

Aurora

Sahabat fisika,, pernah dengar kata "aurora" gk ?
(bukan judul lagunya Angela Zhang ya...hhe...hhe...)

Ternyata aurora ini termasuk salah satu fenoma alam..
sahabat fisika mau tw gk tentang fenomena aurora ?
mari kita cari tau....





Pada mitologi Romawi kuno, Aurora adalah Dewi Fajar yang muncul setiap hari dan terbang melintasi langit untuk menyambut terbitnya matahari. Profil Dewi Aurora juga dapat kita temukan pada tulisan hasil karya Shakespeare.

Sejak zaman dulu, telah banyak teori yang diajukan untuk menjelaskan fenomena ini dan sebagian teori kelihatannya sudah tidak relefan pada masa sekarang.
Benjamin Franklin berteori bahwa “Misteri Cahaya Utara” itu disebabkan oleh konsentrasi muatan listrik di daerah kutub yang didukung oleh salju dan uap air. Kristian Birkeland juga berteori bahwa Auroral Elektron
terjadi dari sinar yang dipancarkan matahari, dan elektron tersebut dibimbing menuju kutub utara.


 
Fenomena unik ini seringkali terjadi pada langit malam yang gelap tiba-tiba menjadi terang benderang di belahan bumi utara terutama Alaska dianggap sebagian orang sebagai peristiwa yang mengandung unsur-unsur kepercayaan kuno. Fenomena ini biasa dikenal dengan ‘Aurora’. Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari).

Aurora muncul dari cahaya yang tercipta di udara yang disebabkan oleh atom-atom dan molekul yang bertumbukan dengan partikel-partikel bermuatan, terutama elektron dan proton yang berasal dari matahari. Partikel-partikel tersebut terlempar dari matahari dengan kecepatan lebih dari 500 mil per detik dan terhisap medan magnet bumi di sekitar kutub Utara dan Selatan. Warna-warna yang dihasilkan disebabkan benturan partikel dan molekul atau atom yang berbeda. Misalnya, aurora hijau terbentuk oleh benturan partikel elektron dengan molekul nitrogen. Aurora merah terjadi akibat benturan antara partikel elektron dan atom oksigen. Bagian penting dari mekanisme aurora adalah “angin matahari”, yaitu sebuah aliran partikel yang keluar dari matahari. Angin matahari menggerakkan sejumlah besar listrik di atmosfer (Sabuk Van Allen). Energi ini akan mempercepat partikel ke atmosfer bagian atas yang kemudian akan bertabrakkan dengan berbagai gas. Hasilnya adalah warna-warna di angkasa yang bergerak-gerak. Tekanan listrik mengeluarkan molekul gas menjadi keadaan energi yang lebih tinggi, yang mengakibatkan lepasnya foton. Warna tergantung pada frekuensi tumbukkan antara partikel-partikel dan gas-gas. Mekanisme ini hampir sama dengan nyala lampu berpendar atau lampu neon.

Aurora biasa muncul di daerah kutub utara dan kutub selatan. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.

sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Aurora
http://ferilferdian87.blogspot.com/2010/11/fenomena-aurora_07.html









0 komentar:

Posting Komentar

Daily in physics